Mengenal Lebih Jauh Kanker Darah yang Diderita Ani Yudhoyono

Rabu, 13 Februari 2019 - 15:50 WIB
Mengenal Lebih Jauh Kanker Darah yang Diderita Ani Yudhoyono
Mengenal Lebih Jauh Kanker Darah yang Diderita Ani Yudhoyono
A A A
JAKARTA - Mantan ibu negara, Ani Yudhoyono didiagnosa menderita penyakit kanker darah atau leukimia. Sejak 2 Februari 2019 lalu, Ani pun harus menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Singapura. Lantas, penyakit seperti apa kanker darah itu?

Dilansir dari Cancercenter, kanker darah merupakan kondisi yang terjadi ketika sel-sel darah abnormal mulai tumbuh di luar kendali, mengganggu fungsi sel darah normal, yang melawan infeksi dan menghasilkan sel darah baru. Kanker darah diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Diantaranya leukemia, limfoma non hodgkin, limfoma hodgkin dan multiple myeloma.

Leukemia adalah kanker darah yang berasal dari darah dan sumsum tulang. Ini terjadi ketika tubuh menciptakan terlalu banyak sel darah putih abnormal dan mengganggu kemampuan sumsum tulang untuk membuat sel darah merah dan trombosit. Limfoma non hodgkin adalah kanker darah yang berkembang dalam sistem limfatik dari sel yang disebut limfosit, sejenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi.

Limfoma hodgkin adalah kanker darah yang berkembang dalam sistem limfatik dari sel yang disebut limfosit. Limfoma Hodgkin ditandai oleh adanya limfosit abnormal yang disebut sel Reed-Sternberg. Sedangkan multiple myeloma adalah kanker darah yang dimulai dalam sel plasma darah, sejenis sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang.

Kanker darah ditandai oleh beberapa gejala yang beragam. Mulai dari gejala yang paling umum seperti demam, menggigil, kelelahan terus menerus, kelemahan, kehilangan nafsu makan, mual, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, berkeringat di malam hari, nyeri tulang atau sendi, ketidak nyamanan perut, sakit kepala, sesak napas, infeksi yang sering, kulit gatal atau ruam kulit, pembengkakan kelejar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan.

Sayangnya hingga saat ini penyebab kanker darah tidak diketahui. Namun, para ahli mengidentifikasi faktor yang dapat meningkatkan risiko. Diantaranya riwayat keluarga, merokok, kelainan genetik hingga paparan radiasi. Pengobatan kanker darah tergantung pada jenis kanker, usia, seberapa cepat kanker berkembang, di mana kanker telah menyebar dan faktor-faktor lainnya. Transplantasi sel induk salah satu perawatan kanker yang umum. Di mana sel induk menanamkan sel-sel induk pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Sel induk dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah yang bersirkulasi dan darah tali pusat.

Selain transplantasi, kemoterapi dan terapi radiasi bisa menjadi pilihan pengobatan kanker darah. Pada dasarnya, kemoterapi menggunakan obat antikanker untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah terkadang melibatkan pemberian beberapa obat bersama-sama dalam rejimen yang ditetapkan. Perawatan ini juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel induk.

Sedangkan terapi radiasi dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Ini juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel induk.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3884 seconds (0.1#10.140)